Cara Saya Mengatasi ATM BRI yang Terblokir

Assalamu'alaikum...

Teman-teman blogger yang masih setia ...

Saya mau berbagi pengalaman pribadi mengenai PIN ATM BRI saya yang terblokir.

Awal mulanya saya ingin transfer uang ke rekening BRI yang lain. Pergilah saya ke ATM terdekat. Pas di depan mesin ATM, dengan PD (percaya diri) nya saya masukkan kartu dan PIN ATM BRI saya. Memang tidak ada yang aneh pada awalnya. Tapi setelah proses transfer hampir selesai, eh... saya baru diberi tahu kalo PIN yang saya masukkan itu salah. Perasaan saya pun berubah dari yang tadinya PD, sekarang menjadi gugup.

Di mesin ATM tersebut muncul tulisan "Silahkan masukkan PIN anda". Saya masukkan PIN yg sama berulang kali dan muncul pesan yg sama. Setelah memasukkan PIN yang kedua kalinya. Pesan yang keluar dari mesin ATM ganti, "Maaf Anda telah melampaui batas memasukkan PIN". Kemudian kartu ATM keluar dari mesin ATM. Semakin guguplah perasaan saya. "Wah ada apa ini dengan kartu ATM saya, padahal ini kartu-kartu saya, ini rekening-rekening saya, uang-uang saya. Kok pakai acara ditolak segala !!! " kesal saya.

Kucoba masukkan sekali lagi kartu ATM saya. Awal mulanya normal dan saya kira sudah dapat digunakan seperti biasa. Eh... pada akhirnya sama, ditolak juga. Saya mencoba berpikir apa kesalahan saya. "Apa mungkin saya pernah ganti PIN, trus lupa ?" "Wah, mungkin memang pernah ganti PIN" gemuruh di pikiran saya saat itu. Trus ku ingat-ingat berapa nomor PIN ku yang baru.

Dan besoknya, baru aku coba lagi ke mesin ATM yang sama dengan PIN yang baru saya ingat tentunya. Kucoba memasukkan kartu ke mesin, trus diproses oleh mesin ATM seperti biasa. Jreng... jreng .... hasilnya tetap ditolak juga. Kemudian aku coba berpikir lagi, "Mungkin di ATM yang lain tidak ditolak kali !".

Keesokan harinya saya pergi ke mesin ATM Mandiri di tempat lain. "Bismillah.... kalau memang disini ditolak juga saya harus kemana lagi ini ... ?" gumamku dalam hati. Saya coba memasukkan kartu ke mesin, trus diproses oleh mesin ATM seperti biasa. Dan..... GAGAL, kartu ATM saya masih ditolak oleh mesin.

"Wah... hilang deh uang saya di tabungan", pikir saya.

Sesaat kemudian saya tanya-tanya ke teman-teman kerja sekantor. Salah satunya bernama AAI (samaran), dia lah yang memberitahu saya cara mengatasi kartu ATM yang diblokir itu. Saya disuruh datang langsung ke bank tempat saya mendaftarkan rekening. "Datang langsung aja ke bank tempat kamu mendaftar. Kalau posisimu sekarang di luar pulau, datang lah ke kantor wilayah BRI terdekat di kotamu sekarang", tuahnya. Setelah saya tanya-tanya ternyata dia juga mengalami hal yang sama dengan saya. Malahan dia saat itu posisinya di luar pulau, dia bahkan harus rela jauh jauh ke pusat kota untuk mengatasi kartu ATM nya yang diblokir.

Gggreng-grennng.... mesin motor kuhidupkan. Saya siap untuk pergi ke bank BRI tempat saya mendaftar, tempatnya agak jauh dengan tempat kerjaku. Sampai disana saya disambut satpam BRI dengan ramah. Saya bilang saya ingin konsultasi ke CS (Costumer Service). Trus saya diberi nomor antrian dan disuruh duduk di kursi tunggu.

Mulailah saya ngobrol dengan beliau.

Satpam : Ada keperluan apa pak ?

Saya    : Ini pak mau konsultasi, kenapa kartu ATM saya kok tidak bisa dipakai di mesin ATM manapun, padahal sudah berhari-hari lho pak.

Satpam : Oh... kena blokir ya ?

Saya    : Iya pak. memang solusi satu-satunya harus ke bank BRI dulu ya ? (Sebenarnya saya tidak tahu istilah kartu ATM diblokir, baru dengar saat ini)

Satpam : iya, nanti baru bisa dibuka blokirnya oleh pegawai bank.

Saya     : Ow... Trus sampai jam berapa bank ini bukanya, pak ? (mengalihkan pembicaraan)

Satpam : kalau berurusan dengan administrasi dan tidak berkaitan dengan kas (uang). Bank buka sampai pukul 4 sore. Tapi kalau berhubungan dengan kas, bank buka hanya sampai pukul 3 sore. Misalnya untuk mencetak transaksi, konsultasi atau membuka blokir kayak mas ini buka sampai jam 4 sore.

Berhentilah percakapan kami berdua. Saya masih menunggu giliran saya dilayani hanya dengan diam, sambil sesekali melihat HP.

Rona, nama CS cantik dan berkerudung yang melayaniku.

Rona : Seratus Lima Puluh Tiga. (beliau memanggil saya sambil mengangkat tangan kanan).

Majulah saya.

Rona : Selamat siang... perkenalkan nama saya Rona, saya berbicara dengan bapak siapa ini ?.

Saya : Hamid

Rona : Ada yang bisa saya bantu, pak ?

Saya : Gini, sepertinya kartu ATM saya terblokir. Saya bermaksud membukanya disini.

Rona : Sudah berapa kali Bapak salah memasukkan PIN ?

Saya : Ehm... Tiga kali.

Rona : Kami dapat membuka blokirnya, tapi dengan biaya Rp5000. Mau ?

Saya : Ya, mau. (sambil mengangguk, dalam hati sebenarnya menolak, tapi yang penting ATM saya sudah tidak terblokir)

Rona : Bawa KTP, buku tabungan sama kartu ATM ?

Kemudian saya keluarkan KTP, buku tabungan sama kartu ATM saya. Dan saya berikan ke beliau.

Rona : Tolong saya dibantu, nama ibu kandung siapa ? (Sambil mengotak atik komputer di depannya)

Saya : SK (nama samaran)

Rona : Sambil menunggu proses, silahkan bapak isi formulir untuk pembukaan blokir. (Beliau menyodorkan formulir dan bolpoin)

Saya isi lengkap formulir tersebut.  Kemudian saya serahkan kembali ke beliau.

Rona : KTP nya bisa disimpan. (beliau menyodorkan KTP di depan saya) Buku tabungannya masih belum pernah dicetakkan ya ?

Saya : Iya mbak, tidak sempat. Tempat kerja saya agak jauh dari kantor cabang BRI terdekat.

Rona : Oh jadi selama ini, transaksi lewat ATM terus ya.

Saya : Ya.

Beliau kemudian mencetak mutasi rekening saya dalam buku tabungan. Setelah beberapa menit kemudian.

Rona : Bisa saya terima uangnya.

Saya : Ini Mbak. (Saya kasihkan uang Rp.10.000)

Rona : Uangnya saya terima. Ini kembaliannya, buku tabungan dan kartu ATMnya.

Saya : Jadi kartu ATM saya sudah normal kembali ini, Mbak ?

Rona : Iya, silahkan dicoba untuk transaksi atau mengecek saldo di mesin ATM sebelah. Ada yang bisa saya bantu lagi ?

Saya : Tidak Mbak. Terima kasih. (Buru-buru mau ngecek kartu ATM)

Sekian pengalaman pertama saya tentang kartu ATM yang terblokir. Semoga teman-teman blogger yang setia dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman saya ini. Dimohon bagi yang memiliki akun g+, jangan lupa klik tombol g+1 di bawah, supaya yang lain bisa membaca dan mengambil pelajaran dari cerita saya ini.

Penting !!!
Jika teman-teman meninggalkan pertanyaan / saran yang perlu untuk ditanggapi. Silahkan bookmark halaman ini, maksimal seminggu pertanyaan / saran teman-teman akan saya jawab. Oh iya, setiap komentar yang teman-teman masukkan di kolom komentar, tidak bisa langsung ditampilkan. Karena harus saya sortir dulu, mana yang pantas untuk ditampilkan.